Tentang Indramayu - Kota Berjuta Budaya dan Kesenian


Indramayu ? Siapa sih yang belum tahu kota Indramayu? kota kecil yang terletak di Jawa Barat ini sudah menjadi kota pertama yang menyumbang produksi padi terbesar di Jawa Barat. Memang tidak dipungkiri Indramayu sebagian mata pencaharian warganya berasal dari pertanian.Selain potensi pertaniannya, Indramayu juga akan kaya kuliner,pariwisata, budaya juga loh! Pasti belum tahu betul kan? Masih penasaran? Pantengin terus blog ini yah. Selain lumbung padinya, Indramayu juga dikenal sebagai kota mangga. Yaps kota mangga , dijuluki kota mangga karena Indramayu sebagian luas lahannya dipenuhi dengan buah mangga gengs. Mungkin diantara kalian bertanya-tanya ,” Lantas apa yang membedakan mangga Indramayu dengan daerah lain?” ya betul memang daerah lain buah mangga juga banyak ditemui , tetapi berbeda gengs! Mangga Indramayu rasanya lebih enak dan berkualitas. Penasaran kan? Bisa coba langsung berkunjung ke Indramayu,sensasi pasti akan berbeda. 


1. Budaya Nadran

Siapa yang belum tahu nadranan? Nadranan adalah  upacara adat para nelayan di pesisir pantai utara Jawa, seperti Indramayu dan Cirebon yang bertujuan untuk mensyukuri hasil tangkapan ikan, mengharap peningkatan hasil pada tahun mendatang dan berdo’a agar tidak mendapat aral melintang dalam mencari nafkah di laut. Inilah maksud utama dari Upacara Adat Nadran yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Selain upacara ritual adat, kesenian tradisional serta pasar malam pun diselenggarakan selama seminggu. Di Kabupaten Indramayu, umumnya Upacara Adat Nadran diselenggarakan antara bulan September sampai Desember yang bertempat di Pantai Eretan Kulon, Dadap, Tegal Agung, Limbangan, Karangsong dan daerah lain di Indramayu. Kata nadran sendiri, menurut sebagian masyarakat, berasal dari kata nazar yang mempunyai makna dalam agama Islam: pemenuhan janji. 

Adapun inti upacara nadran adalah mempersembahkan sesajen (yang merupakan ritual dalam agama Hindu untuk menghormati roh leluhurnya) kepada penguasa laut agar diberi limpahan hasil laut, sekaligus merupakan ritual tolak bala (keselamatan), yang sudah terakulturasi budaya Hindu-Budha. Sesajen yang diberikan, disebut ancak, yang berupa anjungan berbentuk replika perahu yang berisi kepala kerbau, kembang tujuh rupa, buah-buahan, makanan khas, dan lain sebagainya. Sebelum dilepaskan ke laut, ancak diarak terlebih dahulu mengelilingi tempat-tempat yang telah ditentukan sambil diiringi dengan berbagai suguhan seni tradisional, seperti tarling, genjring, barongsai, telik sandi, jangkungan, ataupun seni kontemporer (drumband), di setiap acara nadran selalu digelar wayang kulit selama 1 minggu.

Diatas adalah video dokumentasi pribadi, ketika mengikuti rangkaian acara nadran di pantai dadap kecamatan Juntinyuat-Indramayu, dan video ini sebagai cinta saya terhadap budaya di Indramayu untuk dikenalkan oleh adik-adik kita untuk lebih mengenal lebih dekat arti sebuah budaya.

2. Budaya Ngarot
Traveller.com
Nah sekarang membahas budaya Ngarot nih, pasti sudah tau kan? gadis cantik? yap bener banget. Merupakan salah satu upacara adat yang terdapat di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Upacara adat ini diselenggarakan pada saat menyongsong datangnya musim hujan yaitu tibanya musim tanam padi. Biasanya adat ini dilaksanakan pada pekan ke-3 Desember dan selalu dilaksanakan pada hari Rabu yaitu salah satu hari yang dianggap keramat dan hari baik oleh masyarakat Lelea untuk menanam padi dan sebagai lambang kesucian. 



Saya sendiri masih belum paham betul tentang budaya ngarot ini, karena saking penasarannya,bertepatan moment  hari jadi Indramayu yang ke 489 yang katanya disana akan ada pagelaran gadis ngarot dengan seribu gadis. Wow? Pasti dong, moment ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indramayu maupun luar daerah Indramayu untuk mengabadikan moment langkah ini.. heee. Dan pastinya gadis-gadis ngarot ini harus perawan atau gadis yang belum menikah yah gengs ! heee senyumanya saja mengalihkan duniaku.. ckckck.



3. Budaya Baritan
koleksi pribadi

Baritan seru banget ! pastinya rameh dan ajang berkumpulnya warga loh!, Jadi anggota masyarakat mengirimkan atau mengumpulkan nasi tumpeng, tentu saja bagi yang membuat tumpeng. Sedangkan yang tidak membuat tumpeng, mengumpulkan kue-kue atau buah-buahan. Tumpeng, kue-kue, atau buah-buahan tersebut dikumpulkan di suatu perempatan jalan yang telah ditentukan sebagai tempat pelaksanaan upacara Baritan.




Setelah semua anggota masyarakat kumpul, salah seorang sesepuh setempat memimpin tahlilan dan doa yang isinya memohon kepada Allah agar mereka yang sedang terkana musibah wabah penyakit itu terhindar dari penyakit tersebut. Seusai upacara, sesaji berupa nasi tumpeng, kue, dan buah-buahan dihajatkan kepada orang-orang tua yang berhak menerimanya dan kepada anak-anak yang berkerumun di sana, istilahnya bancakan.  Dan saya mempunyai satu video yang baru saja saya unggah ke youtube, video ini pribadi untuk dikonsumsi publik alias umum dengan tujuan pengenalan budaya daerah saya sendiri.



4. Budaya arak-arakan
koleksi pribadi

Yang pernah merasakan masa kecil cung? Heee ... Bagi kalian yang hidup di kampung atau di desa, tidak asing lagi mendengar arak-arakan. Budaya ini tidak tahu persis asalnya, cuman di daerah Indramayu ketika ada tetangga  atau saudara yang melakukan hajatan atau sunatan biasanya nanggap (ngundang) arak-arakan. Jadi arak-arakan disini adalah hiburan untuk warga setempat dari rumah hajat. Dan tradisi ini sudah turun temurun dari dulu. Dan biasanya dari arak-arakan tersebut terdapat macan, barongsai, singa-singaan, kuda-kudaan dan sejenisnya, yang dimana sebelum diarak keliling desa ada ritual dengan sesajen yang sudah disepakati. Ngeri kan? Agak mistis gitu..




Tapi hiburan ini sangat ditunggu-tunggu oleh warga sekitar, pasalnya meraka juga butuh hiburan gratis dengan diiringi alunan musik organ keliling, dan tidak henti-hentinya untuk bergoyang, tarik mang .. sesekali biduan mengajak penonton dengan gembira. Dan video ini, salah satu bukti bahwa saya cinta dengan daerah saya sendiri, melalui relawan sobat budaya banyak pelajaran yang diambil dari kebuyaan lokal , karenanya tradisi menjadi berbudaya karena ada masyarakat yang berbudaya.

5. Budaya Tarling
internet : wikipedia.com


Musik tarling sudah berkembang lama di Indramayu, nama Yoyo Suwaryo bagi orang Karangampel-Indramayu tidak asing lagi, soalnya di jaman itu seniman tersebut dinobatkan sebagai raja tarling. Dan karya tarling beliau di recycle loh! oleh sinden-sinden zaman sekarang. Dan dari berita yang saya dapatkan beliau mempunyai grup tarling dan terkenal waktu itu dan diberi nama Dharma Muda. 

Sebenarnya banyak seniman tarling selain Yoyo Suwaryo yang terkenal, ada Hj. Dadang Darniha perempuan yang satu ini tidak kalah eksis dalam dunia tarling hingga banyak karyanya masih dikenang oleh masyarakat Indramayu. dan Indramayu harus bangga memiliki mereka yang sudah melestarikan dunia tarling hingga sekarang dan buktinya banyak sekali tarling-tarling modern yang berkembang untuk menghibur masyarakat atau acara hajatan dan pernikahan.

Tarling dengan organ tunggal itu berbeda yah, kalau budaya tarling memang musik yang disajikan pun klasis khas daerah Indramayu. Sedangkan organ tunggal atau modern yang sering kita temui sekarang di saat ada hajatan atau pernikahan dari segi musiknya sangat modern dan mengajak penonton ikut berjoget. Dan sekarang budaya tarling sudah jarang ditemukan loh gengs ! ya gak si? ya benar hanya ditemukan dalam acara tertentu, dibandingkan organ tarling yang sekarang perkembangannya sangat pesat hingga di stasiun televisi pun bermunculan dengan khas goyangannya.


6. Budaya Mapag Sri
misteri news.blogspot

Masih banyak lagi loh! budaya Indramayu selain yang saya sebutkan diatas, nah sekarang membahas mapag dewi sri, sebenarnya tradisi ini hampir disetiap daerah melakukan hal yang sama. Mapag Dewi Sri dilakukan untuk rasa pengucapan syukur kepada Tuhan karena datangnya panen raya. Tentu saja ini berlaku pada petani. Diharapkan dengan mengadakan upacara Mapag Dewi Sri akan mendapatkan hasil panen yang memuaskan. Bukan hanya di jaman modern seperti sekarang acara ini dilakukan. Acara Mapag Dewi Sri sudah berlangsung turun temurun sejak nenek moyang masyarakat Indramayu


Mapag Sri di Indramayu selalu diikuti dengan sesajen atau ritual dan juga melakukan kesenian wayang kulit sampai malam suntuk, di Karangampel-Indramayu di desaku setiap panen tiba semua petani melakukan budaya mapag sri dengan berbondong-bondong warga berjalan dari satu desa ke desa lain dengan membawa sedeka bumi yang dimiliki dengan tujuan mensyukuri nikmat dari maha kuasa. Dan yang namanya hiburan malam seperti wayang kulit hingga organ tarling, sandiwara atau sejenisnya sudah terbiasa dilakukan oleh warga sekitar bukan maksud untuk dihambur-hamburkan melainkan bisa menyatukam tali persaudaraan desa satu dengan yang lain. Dan hingga kini masih dilestarikan di desaku loh! dan acaranya juga sangat seru, ada bapak-bapak (petani) membawa boneka mainan yang terbuat dari jerami padi yang menyerupai anak kecil yang digendong keliling desa. Memang Indramayu banyak sekali budaya dan pastinya masih lestari sampai sekarang dong.



7. Budaya Unjungan

Unjungan (Bhs. Indramayu) asal kata dari “kunjung” yang berarti berkunjung. Unjungan mengandung makna berkunjung/mengunjungi (berziarah) ke makam/kuburan para leluhur yang ada di daerah tersebut.

Karena acara Unjungan ini melibatkan seluruh masyarakat setempat maka acara ini kemudian berkembang menjadi sebuah tradisi yang sangat ramai dan dijadikan sebagai sebuah pesta rakyat atau acara adat untuk mengenang dan menghormati para leluhur atau kigeden/buyut yang ada di daerah pada malam syuro atau maulid.Pada Upacara Ngunjung ini biasanya selain berdoa juga ditampilkan beberapa kesenian khas daerah seperti Wayang Cepak dan tari-tarian. Upacara Nunjung ini umumnya dilaksanakan pada bulan Syuro dan Maulud.
8. Budaya Mapag Tambah
Bandung news photo
Masih banyak lagi nih budaya di Indramayu, tahu mapag tambah kan? Nah budaya ini biasanya dilakukan di daerah Sliyeg Indramayu yang biasa di lakukan  40 hari setelah masa tanam atau tandur. Yang dimana membawa air suci yang di masukan ke dalam bambu dibawah keliling warga.  Dengan air yang berkhasiat yang di anggap keramat yang mempunyai tujuan dan harapan padi yang ditanam dengan subur makmur.

Dan dibawakan oleh para pamong desa, yang disebut dengan “nimbakena tamba” (wadyabala). Wadyabala nimbakena tamba ini dibagi dalam beberapa kelompok, dengan tugas mengucurkan air suci di sepanjang garis perbatesan desa. Yang memiliki kekhasiatan dengan air tersendiri sesuai kepercayaan desa Sliyeg. Dan tradisi ini sudah turun termurun hingga sekarang.
9. Budaya Sedekah Bumi

Siapa sih yang gak tahu tentang sedekah bumi? Yah betul banget gengs sedekah bumi ini tradisi atau budaya yang sering kita lihat di desa-desa di Indonesia khususnya Jawa. Karena orang Jawa beranggapan bahwa sedekah bumi adalah tidak terpisahkan dan sudah melekat warisan nenek moyang dulu. Dan sedekah bumi Indramayu dengan daerah lain pun sama tidak jauh berbeda dengan daerah lain seperti halnya di Yogyakarta atau di daerah Jawa lainnya. Dengan membawa hasil sedekah dari bumi dari sayur-sayuran hingga buah-buahan semua menjadi satu yang membentuk replika yang disajikan apik yang diiring keliling desa dengan tujuan mensyukuri nikmat yang diberikan oleh sang maha kuasa. Adalah upacara yang dilaksanakan oileh petani pada saat akan turun menggarap sawahnya. biasanya dilakukan pada awal musim hujan yaitu sekitar bulan oktober sampai desember. Prosesi upacara ini biasanya dimulai dari berkumpulnya masyarakat disuatu tempat dilkukan doa bersama dan setalah itu dilaksanakan upacara adat. Maksud dan tujuan diselenggarakannya upacara Sedekah Bumi adalah permohonan para petani agar hasil tani pada periode yang akan datang berhasil dengan baik.

Upacara Sedekah Bumi melibatkan banyak pihak. Pertama adalah punduh yaitu orang yang memimpin upacara. Seorang punduh adalah orang yang dituakan. Is figur yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan kekuatan supernatural. Selain punduh, adalah kelompok tani atau para petani, dan aparat desa. Pada upacara Sedekah Bumi biasanya tamu yang datang dari tingkat kecamatan. Persiapan tahap pertama adalah rapat pembentukan panitia. Tahap kedua pengumpulan dana untuk biaya upacara Sedekah Bumi. Tahap ketiga adalah mempersiapkan perlengkapan upacara pokok berupa sesajen.Sesajen ini hampir sama dengan sesajen untuk upacara Mapag Sri. Bedanya, untuk Upacara Sedekah Bumi sesajennya tanpa alat make up. Selain itu ada pula satu buah tumpeng. Usai upacara, tumpeng tersebut menjadi hak punduh. Upacara Sedekah Bumi meliputi tahapan memilih bibit dan membereskan irigasi. Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi ini sifatnya intern dari desa ke bawah. Bisa dilaksanakan oleh satu desa, satu blok, atau individu.

10. Tari Topeng
koleksi pribadi
Tari topeng sejak lama di Indramayu dilestarikan oleh Mimi Rasinah seorang maestro hebat di zamannya, sehingga sampai sekarang tari topeng dengan berbagai jenis dan khasnya tersendiri.
11. sintren
13. Genjring Akrobat


budaya indramayu : hendra

Siapa yang belu  tahu Kesenian Genjring akrobat ? hampir jarang ditemukan nih gengs! Sekedar pengetahuan , genjring akrobat merupakan kesenian yang diiringi alat musik tradisional Jawa Barat berupa beduk kecil, gitar, rebab, rebana dan seruling dengan dilengkapi tari Rudat. Hanya saja dalam pementasannya disertai gerakan akrobat atau atraksi dengan menggunakan media tangga, sepeda motor, sepeda roda satu/dua dan lain sebagainya. 
14. Singa Depok

15. Sandiwara Indra Sakti Pringgacala-Karangampel
budayawan indrmayu

16. Wayang Kulit

17. Berokan
ahmad muzaki

18. Organ tunggal
19. Tawur



20. Obrog
ahmad muzaki


Hadiah ini saya persembahkan untuk tanah kelahiran saya Indramayu , foto yang di samping ini sewaktu saya di Malaysia Kedutaan Besar Indonesia. Disana saya berkesempatan untuk mempromosikan kebudayaan tanah kelahiranku Indramayu. Dari budaya,kesenian, hingga tempat pariwisata di Indramayu, dan saya sangat bangga dan terharu untuk memaparkan tentang Indramayu dari segi aspek, dengan itu orang banyak mengenal akan Indramayu dari luar negeri maupun dalam negeri. Dan mereka sangat appresiated banget ketika saya menjelaskan gadis ngarot Lelea Indramayu, dan sayang waktu yang diberikan hanya 5 menit saja, tetapi setidaknya saya sudah memberikan kebanggan untuk warga Indramayu untuk mempromosikan daerah saya sendiri. SAYA BANGGA MENJADI ORANG INDRAMAYU.

VTIC5 Malaysia - Singapura

Pre-Proses Pendaftaran VTIC


Angin pagi itu sangat sejuk sembari minum kopi diteras depan rumah lawasku, hingga nafas ini tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah. ‘Ya Allah, alhamdulilah hari ini aku masih diberi kesehatan dan umur panjang’ gumamku sembari menikmati kopi di kala itu. Karena saking menikmati seruputan kopi, aku sendiri sibuk dengan gadget yang menggenggam tanganku. Tangan kiriku, aku genggam ponsel kecil jadul pemberian warisan Ayahku ,tak mau kalah dengan tangan kananku, aku genggam smartphone yang baru saja aku beli dua bulan kemarin dan tanpa mengurangi kecerobohanku. Berselancar di dunia maya memang sangat mengasyikan hingga tak mengenal waktu. Sekian lama berselancar dari ribuan kata hanya satu kata membuat aku menggelitik dan penasaran “VTIC”.

Akhirnya! Aku memberanikan diri untuk menghubungi nomor panitia yang tertera di website. Lucunya, aku sudah lama kepoin VTIC. So, mungkin aku orang yang pertama sudah banyak bahan untuk bertempur bersama mahasiswa se-Indonesia. Rasanya maenstream sih!. Setelah pengumuman open recruitmen [OPREC] dibuka, langsung aku bergerak cepat untuk mengumpulkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Kebetulan timeline yang dijadwalkan sangat sistematis dan padat artinya aku tidak ada kata santai atau berleha-leha.

Dari tahap pertama, aku harus mengumpulkan berkas-berkas, diantaranya meunlis essai sesuai yang ditentukan pihak panitia dan terakhir CV yang didalamnya isi profile, data perestasi dan organsasi kerelawanan yang aku geluti. Setelah berkas selesai , aku bergegas cepat untuk kirim ke email panitia. ‘umhhh laptopku low pula, sedangkan deadline beberapa jam lagi akan di tutup’ desiran nafas kelelahan terucap dalam benakku. Tidak mengalah begitu saja, aku langsung lari terkoyong-koyong panik, mencoba memberanikan diri minjam laptop punya temanku (tetangga), ‘pis! (Dengan nada penuh keyakinan) boleh minjem laptop gak? Penting ni! Lagi deadline tugas kampus’ alasanku. Dia mengiyakan alasanku ‘tugas apa her?! Dengan nada penasaran.

Alhamdulilah semua berkas sudah terkirim (done), tinggal nunggu pengumuman ke tahap dua dan jarak pengumumannya pun lumayan lama juga. Teng ! waktu yang kutunggu akhirnya datang juga. Optimisku sangat tinggi, aku pasti lolos! Dengan penuh keyakinan dan kian penasaran, langsung aku buka website VTIC lewat smarphoneku. Dan alhasil loadingnya lama entah lagi gak da sinyal atau server lagi down. Karena tidak sabar, aku langsung menghubungi panitia yang aku kenal. Balasaannya lama banget dan ujung-ujungnya gak dibalas juga. Sabar ! hatiku tak sabar, hingga kepanikan dan tingkah kekanakan kerap kali muncul dalam benakku. Loading !loading! karena dari data calon pendaftar yang banyak sekitar 700 mahasiswa lebih, so harus maklumi banyak yang mengakses. ‘Hore !! alhamdulilah namaku ada didalam list ‘ dengan nada bahagia. Untuk meyakinkan itu, pantengin smartponeku dengan seksama kalau tulisan itu benar-benar nama saya dan dari kampus UMC Cirebon.

Seleksi tahap kedua, aku langsung buka website dengan penuh pengahayatan apa saja yang harus aku kerjakan. Dan ternyata seleksi tahap kedua ini membuat video microteching yang nantinya di share di via youtube. Materi yang di ajarkan pun sudah ditentukan oleh pantia, dan MTK adalah bagianku, aku harus siasati bagaiamana metode pembelajaran dengan media yang menarik dapat di mengerti oleh anak SD. Sejujurnya hal yang aku lakukan ini, bukan hal mudah artinya banyak sekali perjuangan yang dilalui, dari pengulangan kesalahan dan gerakan dengan susah mengkondisikan anak-anak mengerti apa yang aku inginkan. Di bantu oleh temanku, dari dua tempat yang berbeda untuk mengambil video dan gambar yang cocok dan kondusif. Jujur saja ini mungkin keluar dari zona yang aku geluti, basicly aku sendiri bukan dari jurusan pendidikan, setidaknya aku sudah menjadi pendidik yang berusaha mendidik anak-anak supaya terdidik.

Internet! Aku butuh banget koneksi internet yang mampu mentrasfer videoku ke via youtube dengan durasi sekitar 15 menit lebih. Awalnya aku coba dengan modemku sendiri, alhasil sehari semalam untuk upload gagal, karena semangatku menggebu dilain  hari aku coba lagi untuk upload video yang sama dan seterusnya tidak ada hasil. Ku genggam kunci motor buntutku, bergegas lebih cepat dari biasanya menuju warnet. Jengkel,kesel,gak sabar, semuanya bikin jengkel dari petugas warnet yang gak peka mengenai kerusakan komputer hingga koneksi internet yang kurang bersahabat. Dengan menunggu sekitar 5 jam an, lumayanlah akhirnya videoku bisa di upload juga.

Mempunyai waktu yang cukup lama menunggu pengumuman ke tahap tiga, aku coba mencari info seputar penyeleksiannya. Jreng ! pengumuman yang dinanti-nanti galau setengah mati! Heeee. Di website terlihat jelas nama aku dan teman-teman lain yang terjaring hanya 300 orang dari total 700 lebih mahasiswa yang ikut andil. Alhamdulilah rasa syukur tidak henti-hentinya aku ucapkan kepada Allah, karena perjuangan tidak sia-sia. Dan di tahap ketiga ini, aku harus datang ke Bandung (sesuai regional) untuk melakukan LGD (Leaderless Goup Discussion) semacam diskusi tanpa harus ada moderator yang mengaturnya. Perjalanan menuju Bandung Taman Kota memakan waktu 4 jam dari Cirebon, berangkat sekitar jam 4 Subuh dengan memboking travel. Dari permasalahan travel yang tidak ada ujungnya, hingga tasku dan seisinya basah gara-gara tumbelr minuman susu, mandi di  masjid yang antriannya deretan kereta api, dan lebih parah lagi muter-muter cuman cari map biru di pagi hari bolong yang alhasil gak ada yang jualan.

Pertarungan dimulai! Interview dan LGD , LGD kali ini dibagi menjadi beberapa kelompok yang dimana satu kelompok menjadi 7 orang, dan tiba gikiranku untuk interview. Dan yang ditanyakan sebenarnya gampang! Tinggal dijawab saja kan, gak ada yang susah. Karena jawaban dari hati dan jujur menampakkan energi positif sendiri. Dari pertanyaan seputar mengenai kegiatan kerelawanan, masalah akomodasi sendiri jika lolos, dan sampai masalah kearah yang lebih mendalam lagi. Dan terkahir LDG , kali ini LDG kelompokku sangat seru materi yang dibahas, intinya mengenai ‘Upacara Bendera 17 Agutusan yang tidak diijinkan oleh perusahaan dan bagaimana solusinya’. Dan waktu itu, diskusi kami sangat hangat hingga waktu untuk diskusi sepertinya sangat kurang. Timbul rasa minder,gak yakin akan kemampuan sendiri, karena aku sendiri dari kampus swasta dimana harus berhadapan dengan Universitas negeri sefavorit Bandung (ITB,UNPAD,UPI,dll). Aku hanya pasrah dan berdoa karena dengan atas izin Allah semua aku serahkan apapun hasilnya. ‘hera selamat lolos yah’ pesang singkat dari kakak panitia regional Bandung, rasanya pecah! Teriak dengan keras dan langsung sujud syukur kepada Allah atas pencapaian yang diraih selama ini. Intinya aku bahagia!. Tetapi pencapaianku belum berakhir sampai disini! Ya betul banget. Setelahnya aku harus bolak balik ke Bandung untuk gathering pertamaku dengan alumni dan anggota baru VTIC regional bandung untuk membahas masalah sponsor proposal dana hingga permasalhan yang lebih kompleks menganai VTIC itu sendiri.


Pelatihan I VTIC

Penat! Bingung dengan masalah proposal dana yang harus di ajukan kemana, bagaimana, kapan. Karena sudah ucap janji ketika interview , maka semangatku bertambah. Dengan mengucap bismillah! Aku pasti bisa. Di grup WA sangat ramai, semua memperbincangkan dirinya masing-masing, dari hal perkenalan hingga masalah proposal dana. Yah ! proposal dana yang dimana q harus cari tiga juta lima ratus ribuh rupiah dalam waktu tiga bulan. Dan duit sebanyak itu untuk keperluan akomodasi dan lain-lain, belum di akumulasi keperluan pribadi yang dipenuhi. Dengan ini aku harus pandai mensiasati mencari sponsor relasi terdekat.

Kompetisi! Cocok banget buatku yang lagi butuh duit. Menulis adalah bagian dari passionku, hingga ajang kompetisi menulis semua aku ikuti. Ku lihat mading kampus, disana terpampang kompetisi dan jambore ASEAN wirausaha muda, ‘umhhh ni kompetisi plus ajang meneruskan usaha yang aku geluti’ gumamku dalam hati. Ini sangat cocok, kebetulan usaha kulinerku sedang merintis, dengan mengikuti kegiatan ini setidaknya aku mempunyai banyak pengalaman dan relasi untuk menyebar proposal dana.

Aku sendiri gak sadar, kalau timeline kompetisi JAMBORE HIPMI PT ASEAN ini bentrok dengan pelatihan pertamaku VTIC di tangerang, karena aku juga bingung. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut JAMBORE, pikirku ini sudah delegasi dari kampus dan sudah ditanggung semua. Bukan karena aku pilih kasih, sejujurnya ini mungkin sudah jalan terbaik yang harus aku lakukan. Ditambah waktu itu datang ke tempat pelatihan pertama gak punya duit sama sekali. Dan sangat disayangkan ketika pelatihan pertama yang hadir juga sedikit dan pastinya informasi persiapan mengenai VTIC belum banyak aku dapatkan.

Pelatihan Terakhir VTIC

Setelah sukses pelatihan satu kemarin gak hadir, sekarang aku mempunyai hutang pelatihan dua dan tiga di Pondok Pesantren Ahsanu Amala Depok, yang digabung menjadi dua hari mendekati pemberangkatan ke Malaysia. Moment ini pastinya gak boleh dilewatkan, karena banyak sekali informasi-informasi mengenai pemberangkatan yang pastinya pemateri yang kece-kece. Lumayan jauh juga sih jaraknya dari cirebon ke Depok, akhirnya aku coba hubungi teman VTIC yang domisili Cirebon, panggil saja Yuan dia kuliah di Unsoed Purwokerto konsentrasi Hukum. Kebetulan lagi liburan di Cirebon , kita janjian untuk berangkat bareng di stasiun kejaksan Cirebon yang sebelumnya kami sudah boking tiket kereta api. Selama perjalanan biasa kita ngbrol-ngbrol santai mengenai kegiatan kerelawanan hingga rute pemberangkatan.

Tibalah di Stasiun senen, kami berdua dijemput dengan mobil teman Ayahnya Yuan. Kami awalnya kebingungan rute jalan yang harus ditempuh ke Pondok Pesantren Ahsanu Amala Depok. Dengan bantuan GPS kami mencoba menelusuri gang-gang sempit keramaian kota Depok. Nyasar! Itu sudah hal biasa kami lakukan, muter-muter hingga diskusi kecil mengenai rute jalan kerap kali membuat emosi. Sekitar menempuh jarak 3 jam dari stasiun senen ke pondok tersebut langsung kami berkemas. Wajah sumringah kami terpancar ketika kami melihat teman-teman yang sudah singgah jauh hari.

Kami diantar oleh teman-teman VTIC untuk melihat kamar yang lumayan luas untuk menampung lima orang. Setelah istirahat sebentar, kami menyapa hangat teman-teman lain yang berasal dari wilayah yang berbeda. Ada yang jauh dari Jawa timur hingga Makassar. Dan itu sungguh luar biasa mempunyai saudara sesama Indonesia. Dan setelah lama di kamar hingga perkenalan ringan, kami di lanjut turun ke bawah tangga untuk sesi pemateri pertama sampai ke pemateri ketiga. Dari materi tentang mendongeng, staretegi pembelajaran, dunia kerelawanan hingga pemateri dari founder langsung yaitu Kak Ineu Rahmawati, dia memaparkan panjang lebar mengenai kiprahnya di dunia kerelawanan khususnya VTIC Foundation dinaungi dirinya dan teman-temannya.

Setelah pemateri selesai, malam hari pemberangkatan kami sibuk dengan packing barang-barang bawaan dari barang yang boleh dibawah hingga di larang. Over weight sudah tidak asing lagi buat kami, pasalnya Kak Ineu selalu bawel dan baik hati mau membantu kami masalah barang donasi hingga barang pribadi. ‘ini dibawah! Ini gak usah! Cairan juga!’ sesekali mulut kak ineu yang baik hati. Setelah packing selesai, kami mempunyai waktu 3 jam untuk tidur , jam 4 paginya kami harus berangkat ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Koper dan barang donasi disimpan di mobil yang disediakan panitia, sedangkan kami dengan bus nya yang lumayan bersih. Satu jam sampailah di Bandara Soetta Jakarta, sebagian ada yang santai dan ada juga yang membantu barang-barang dari mobil. Semua panitia sibuk dengan masalah tiket hingga masalah pesawat pemberangkatan . karena pesawat di bagi menjadi dua, aku dan teman-teman memasuki terminal dua sedangkan panitia dan sebagian teman VTIC ke terminal satu.

Terbang ke Sarawak
Setelah lama nunggu di Bandara Soetta Jakarta, akhirnya kami masuk juga ke terminal Bandara .Sejujurnya naik pesawat adalah pengalaman pertamaku, sungguh nikmat yang luar biasa. Di dalam pesawat, penumpang lain sibuk dengan tidur pulasnya berbeda dengan kami sibuk melihat pemandangan dekat jendela pesawat hingga disuksi panjang didalam pesawat. Karena maklum kami semua rata-rata pertama kalinya naik pesawat. Menikmati adrenalin didalam pesawat hingga mengangkasa jauh membuatku gak henti-hentinya menyebut lantunan ayat-ayat Allah. Deg-deg! Berasa jantung mau copot, kerap kali mual-mual pun tejadi.

Setibanya sampai, kami disibukkan dengan barang pribadi dan donasi. Dan disana ada cerita sedih dari teman kita telah kehilangan kopernya. Si dita! Dia kehilangan koper setelah dirinya lupa barang yang dibawah, dan berita itu kami gak tahu, soalnya pesawat kita berbedea terminal. Karena kami nuggu yang lain, dan setibanya kami diskusi kecil bersama Kak Tommy (Head Of Project Officer) kami mendengarkan arahan dari beliau di Bandara Miri. Wajah lusuh dari Dita terlihat sekali, dengan nada lemasnya dia sedikit cerita mengenai kehilangan kopernya. Dan kami langsung menuju ke Galasah untuk pembukaan VTIC, dengan dibantu bus cepat. Rest area, kami mempunyai waktu sebentar untuk istrahat.

Kategori

Kategori